Awal tahun ini kami pergi ke Palembang karena da urusan keluarga yang mendesak dan perlu kami selesaikan. Hari kedua di Palembang kami menyelesaikan urusan keluarga dengan cepat. lalu solat jumat di masjid sultan Mahmud Badaruddin. Jumatan ini ramai sama pedagang. karena saya suka kopi, dan ada yang jual kopi lokal, cus lah tawar-menawar. Setelah itu kami liburan ke Taman Wisata Alam Punti Kayu.
Punti kayu adalah kawasan pelestarian alam yang terletak di tengah Kota Palembang. Selain menjadi kawasan konservasi, Punti Kayu juga menjadi salah satu tujuan wisata alam di Palembang. Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas flying fox, taman bermain, miniatur 7 keajaiban dunia, danau, waterpark, dan berbagai hiburan lainnya.
Punti Kayu merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia. Tempat ini sangat cocok bagi orang yang mencari ketenangan di tengah kota Palembang. Kita bisa menyusuri hutan pinus yang asri sambil menikmati udara yang sejuk. Apalagi kami datang saat hujan turun. Aroma tanah dan rumput sangat segar
Di tempat ini, kita juga bisa menemukan jembatan gantung dan replika ikon dunia. kita bisa berfoto-foto di spot-spot cantik.
Ada kejadian kurang mengenakan yang menimpa rombongan kami. saat shalat asar, kami meninggalkan perbekalan makanan di saung peristirahatan. Eh, ada gerombolan monyet yang menyerbu perbekalan kami.
saat hujan, monyet-monyet ini tidak tampak. tapi setelah hujan reda dan cuaca cerah, tampaklah mereka menyerbu ke saung kami. Ternyata monyet-monyet liar ini adalah hewan penghuni dari punti kayu. Jenis monyetnya adalah monyet ekor panjang. Maklumlah, kami bukan orang asli Palembang, jadi tidak tahu informasi ini.
Setengah lima kami memutuskan untuk pulang dari tempat ini. lumayan dapat pengalaman diserbu pasukan monyet ekor panjang. Sebuah cerita yang cukup unik untuk dibawa pulang ke Tangerang.