Terlambat

Begitu risau. Tubuhku bergetar panik. Harap, galau, cemas, dan beraneka rasa bercampur aduk. Tak pernah aku mengalami hal ini sebelumnya. Seakan menanti sebuah vonis. Sementara di balik pintu kamar operasi ini, isteriku tengah berjuang. Harap – harap cemas menelimutiku. Terlebih kejadian tadi yang membuatku resah. Masihkah ada harapan itu… * Read more…

Senandung Rindu Guru

Menjengkelkan  bila  di  saat  weekend yang semestinya  bisa  nyantai  malah  harus  tetap  bekerja. Seperti sabtu pagi ini yang terasa lain bagiku. Aku tidak bisa  menghabiskan  waktu  bersama  keluarga  seperti biasanya.  Ada  tugas  untuk  mendampingi  kunjungan bapak Bupati yang akan meninjau sebuah sekolah. Mobil terasa terbang membelah jalanan. Aku harus datang  Read more…

Sayap Patah Cintaku

Aku tak sanggup lagi mengejarnya. Ia telah terbang tinggi dan pergi menjauh. Sedangkan aku tertinggal di sini menahan luka. Meradang menahan sakit akibat luka yang ia pahat sebelum tinggalkanku. Ah, andai saja tubuhku tak luka. Andai saja sayapku tak patah. Andai saja sayapku dapat mengepak kuat. Aku akan terbang lagi Read more…

Rekening Gendut

Aku harus menahan nafas sejenak saat akan memasuki persidangan. Ah, persidangan kali ini sangat berbeda dengan beberapa persidangan yang pernah aku jalani. Ada nuansa emosional yang mengaduk perasaan. Benar saja, saat aku memasuki ruang sidang, seorang ibu muda histeris dan memaki-maki aku. Jelas kutangkap kemarahannya. Bahkan, ia meneriakiku dengan sebutan Read more…

Pendar Rindu Pulang

Bagamana menyudahi rindu yang teramat dalam dan menahun pada orang yang telah berubah sangat membencimu? Itulah yang dialami Jajang. * Semburat cahaya menerpa tubuh ringkih di pembaringan. Hadirnya tegaskan wajah sayu penuh kelelahan. Usia telah menggerogoti tubuh yang dulunya begitu kekar dan teguh. Jajang terkesiap melihat pemandangan itu. Ia ingin Read more…

Pelajaran Bercerita

Dentang bel sekolah berbunyi melengking. Andi, siswa kelas enam SD, segera berlari menuju gerbang. Berharap penjaga mau baik hati memberikan jalan. Tergoboh badan besarnya melaju. Peluh mengucur di tubuhnya. Harapannya menjadi nyata, penjaga sekolah berbaik hati membukakan pagar. Ia pun melesat menuju kelas. Berhasil masuk kelas hanya berselang beberapa detik Read more…

Mengukir Aksara di Langit Jingga

  Keremangan dan keredupan itu tiba-tiba saja menyergap Farah dalam keterdesakkan, ketika ia berbulat tekad untuk tetap pada pendiriannya. “Apa sih maumu? Aku tak habis pikir dengan keputusanmu?!” tanya Lisa menggelegar di   telinga Farah. “Aku hanya ingin mengabdi,” “Mengabdi? Kau membuang kesempatan emas jadi dokter, hanya karena kau ingin jadi Read more…

Dilarang berak di kebon

Kekusutan terpampang di wajah Farah. Tak ada lagi keceriaan dan kelincahan yang tergambar di wajahnya. Ia masih kepikiran dengan peristiwa kemarin. Waktu ia dan kawan – kawan kuliahnya mengadakan sosialisasi ke sebuah kampung di desa ‘super’ miskin tentang makanan bergizi. Dan kebetulan, ia menjadi penyuluh untuk program itu. Peristiwa unik Read more…

Kyai Anom di Pusaran Ratu Wanten Girang

Urusan ini kok tiba-tiba menjadi kapiran begini. Berita dari kotak ajaib itu cepat nian menyebar ke seluruh negeri. Hanya peristiwa penangkapan. Tapi menggemparkan tatar Wanten Girang. Kerajaan di ujung Jawadwipa ini heboh. Salah satu keluarga trah penguasanya diciduk Penegak Anti Ruswah. Ah, ini membuat runyam pikiran. Kyai Anom menggeleng-gelengkan kepala. Read more…

Kado Lebaran

  Deburan ombak pantai utara Jawa bergemuruh. Burung camar terbang melayang di langit biru. Kapal roro perlahan meninggalkan pelabuhan Merak. Memecah gelombang meniti selat sunda menuju pelabuhan bakauheuni lampung. Di atas geladak kapal, zaskia termenung memandang laut. Pelabuhan merak perlahan menghilang. Dari pandangn mata. Hanya gunung karang yang tampak berdiri Read more…