Gunung Krakatau. Selintas yang teringat adalah letusan dahsyat disusul tsunami besar pada tahun 1883 silam. Dan membekas kembali belakangan ini saat sebuah lembaga penelitian mengeluarkan kajiannya tentang tsunami setinggi 40 meter. Yah semuanya tertuju ke krakatau.
Dan belakangan saya ingin berkunjung ke gunung anak krakatau gara-gara film Naked Traveler-nya miss Trinity. Saya menulis di buku catatan untuk mengunjungi gunung yang ada di selat sunda ini. Kebetulan jumat, 20 April 2018 saya ada visit factory ke Cilegon. Jadi tulisan kali ini adalah cerita tentang perjalanan saya ke gunung anak krakatau.
Pertama saya memutuskan untuk mengambil trip ke gunung anak krakatau hanya satu hari, yaitu pada kamis 19 April lalu. Nah saya sebelumnya sudah mengantongi beberapa penyedia jasa open trip ke Krakatau. Dari empat penyelenggara open trip hanya satu yang jawab, dan tersedia kursi kosong. Jadi saya memilih open trip seharga 370.000 rupiah.
Meeting point open trip ini adalah alfa express di pelabuhan Merak. Untuk waktu meeting point ini adalah jam 23.00 sd jam 01.00 WIB. Sudah ada pemandu wisata yang menunggu kami. Jam satu kami menuju kapal untuk melanjutkan penyeberangan sampai ke pelabuhan Bakauheuni di Lampung. Waktu temph kapal ferry roro dari Merak ke Bakauheuni yang paling cepat adalah 2 jam perjalanan, namun rata-rata memakan waktu sampai 3 jam perjalanan.
Jam empat pagi kami tiba di pelabuhan Bakauheuni. Perjalanan selanjutnya adalah perjalanan darat dari pelabuhan Bakauheuni ke pelabuhan Canti. Pemandu sudah menyiapkan angkot untuk perjalanan ini. Butuh waktu sampai satu setengah jam perjalanan darat.
Subuh kami di pelabuhan Canti. Pelabuhan ini hanyalah pelabuhan kecil, mungkin kelasnya masuk ke pelabuhan perintis. Di pelabuhan ini sarapan dan ganti baju basah (baju renang).
Jadi selama trip ini waktu lebih banyak di habiskan di laut. Makanya bagi yang mau trip ke sini perlu persiapan SPF 30 agar kulit tidak terbakar.
Aktivitas yang dilakukan adalah Snorkling. Selama dua hari satu malam, Snorkling dilakukan sampai tiga kali. Hari sabtu dua kali, yaitu snorkling di Pulau Sebuku Kecil dan Sebuku besar. Lalu hari minggu Snorkling di Lagoon Cabe.
Air laut yang jenih membuat nyaman bagi kita yang snorkling. Kita bisa melihat karang dan ikan, bahkan ada si Dory. Bagi kamu yang tidak punya alat snorkling, tenang panitia sudah menyediakan sewa snorkling, biayanya kisaran 80K sd 100 K selama dua hari.
Tentu saja kita akan naik gunung anak Krakatau, iya kita mendaki gunung krakatau d hari Minggu pagi. Medan yang miring dan berpasir membuat perjalana ini waw, sulitnya. Langkah kaki menjadi lebih berat saat menaiki tebing terjal. Nah sekedar saran, jangan pakai sepatu saat mendaki anak gunung krakatau karena pasirnya bisa masuk ke sepatu dan tentu saja bisa merusak sepatu, gunakanlah sandal atau nyeker seperti saya.
Perjalanan berat berbuah manis saat sampai puncajk. Di puncak kita bisa melihat pulau Rakata, dan Krakatau Kecil. Selain itu, kita bisa menyaksikan puncak anak gunung krakatau yang masih berasap. Saat saya ke sana, di salah satu tebing masih ada runtuhan tanah merah bekas pertumbuhan anak gunung krakatau. Iya, gunung ini masih aktif dan terus tumbuh membesar.
Kami di perjalanan juga mendapatkan bonus, saat perjalan dari anak gunung Krakatau ke Lagoon Cabe kami beruntung bisa menyaksikan atraksi gerombolan ikan lumba-lumba yang bermanuver di sekitar perahu yang kami naiki. Waw banget lucu-lucu dan menghibur. Bayangkan saja, di laut lepas lihat lumba-lumba berenang bebas, wah deh rasanya.
Oh, iya penginapan. Selama open trip ini saya tinggal di homestay. Homestay ini terletak di pulau Sabesi. Satu kamar untuk 10 orang. Kamar mandi juga tersedia cukup banyak yah untuk kebutuhan mandi dan buang air.
Jadi perjalanan jelajah Krakatau ini menurut saya sangat menyenangkan, dengan harga segitu dapat fasilitas yang tidak murahan. Laut yang biru jernih, pemandangan yang memanjakan mata, dan ketemu teman baru adalah pengalaman yang kita dapatkan. Selain itu, open trip ini memadukan aktivitas pantai dan laut sekaligus. Pokoknya jelajah krakatau layak anda masukan ke list perjalanan anda selanjutnya.
Salam,
Tangerang, 27 April 2018
0 Comments