Bisnis yang sehat adalah apabila nilai asset minimal 20% dari omset. Seringkali banyak pengusaha asyik mengejar omset tapi lupa “menabung” asset. Mengapa perlu menabung asset?
– Ketika bisnis tumbuh dan kita butuh modal, itu asset bisa ‘disekolahkan’ atau dijual untuk ekspansi
– Ketika bisnis lagi ‘menurun’, asset itu bisa sebagai penyelamat kita.
Sabtu, 2 Maret 2019 kemarin saya mengikuti acara Kopdar Investasi Properti yang diadakan oleh komunitas TDA Tangerang Raya. Pada acara yang diselngarakan di Telaga Seafood BSD itu diisi oleh narasumber berikut:
– Mas Inu (owner butik ceria, pelaku investasi property)
– Bu Fanny, (pengusaha property, mitra BTN)
– Mas Andri, (owner battler & executive di BJB)
– Pembicara tamu dr Bank BTN bagian pengelolaan asset
Oke catatan yang saya bawa hasil dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Simpan dana untuk jangka panjang lewat Logam mulia batangan. Logam mulia nilainya lebih tinggi daripada emas perhiasan. Ketika Logam mulia dijual, harganya lebih tinggi dari emas perhiasan. Emas perhiasan banyak potongan.
Logam mulia yang sudah terkumpul bisa dibelikan property. Perbandingan logam mulia dengan property adalah logam mulia lebih mudah dijual dibandingkan property. Namun, property bisa lebih menguntungkan untuk investai karena nilai jualnya bisa lebih tinggi dibandingkan saat beli.
6 alasan orang jual rumah:
– Hutang
– Cerai
– Pensiun
– Pengobatan
– Warisan
– profit
Strategi investai property:
– Wajib ada jalan ke lahan yang mau dibeli. Apapun jenis jalannya mau jalan raya atau jalan kampung. Jangan sampai beli lahan yang tidak ada jalannya, atau lokasi ketutup tanah orang lain. Harga jualnya bisa dibantai murah, atau lebih parah seperti yang di Bandung, tidak dikasih akses jalan sama sekali.
– Focus beli tanahnya jangan focus pada bangunannya. Adakalanya property yang ditawarkan sudah dalam kondisi bangunan rusak, maka jangan focus pada bangunannya. Fokuslah pada lahannya, apakah lahan itu strategis dan prospek ke depannya bagus? Jika bagus, beli lah.
– Status tanah SHM atau HGB. Jika beli property atau lahan yang jenis ini sangat aman, usahakanlah beli property atau tanah yang memiliki sertifikat ini.
– Lahan AJB. Hati-hati untuk lahan jenis ini! hindari lahan sengketa, cek ke desa atau ke BPN. silahkan beli jika lahan benar-benar bisa dikuasai. Kuasai lahan dengan patok BPN yang jelas, jika ada patok perusahaan jangan pernah beli; ada bangunan semi permanan di lahan yang akan dibeli, ada pagar tanaman atau tembok keliling di lahan yang mau dibeli; ada nomor rumah dan diakui desa.
– Transaksi untuk lahan AJB sebaiknya di desa atau kecamatan. Hindari transaksi di bawah tangan untuk menghindari sengketa.
– Hati-hati buble property, harga beli tinggi harga jual belum tentu tinggi. Tipsnya, cek harga tanah sekitar, acuannya harga bangunan RSS 2 juta / meter, sederhana 3-4 juta / meter dan rumah mewah 4-5 juta / meter. Apabila property yang ditawarkan lebih tinggi dari harga jual tanah sekitar, maka jangan beli!
– Cash adalah king. Beli tanah dengan uang tunai akan menaikkan daya tawar terhadap properti yang ditawarkan.
– Beli property wajib uang dingin. Jangan mentang-mentang usaha lagi naik dipanas-panasi beli ruko langsung mau dan mengorbankan uang modal atau minjem ke bank. Ini sangat bahaya, jika macet tagihan yang terancam bukan usaha anda saja, tapi juga property tersebut bisa terancam. Menjual property saat butuh uang sama dengan bencana, karena yang nawar tidak akan segan-segan banting harga.
Rumah Lelang BTN
Bagaimana alo anda ditawarkan rumah di perumahan yang sudah eksis dan ramai lokasinya dengan harga 55 juta? Becanda? Bukan ini serius? Ternyata BTN melalui anak perusahaannya juga menyediakan rumah lelang yang harganya murah.
Rumah lelang bank lebih murah dibandingkan dengan nego langsung ke pemilik yang disita. Hal ini terjadi karena harga property ditentukan oleh Bank.
Penting beli rumah yang punya IMB dan SHM. Rumah lelang semua berkas itu ada di bank.
Rumah bisa direnovasi untuk ditempati sendiri, atau dijual lagi ke bank. Bisa diatur sesuai dengan keinginan pemilik. Anak perusahaan BTN yang menjualkan akan meminta fee 3 sd 5 % dari harga jual.
Terimakasih
Nah fotonya di bawah ini
0 Comments