suatu produk adalah dikecewakan oleh penjual. Kekecewaan ini bisa jadi
karena kualitas produk yang dijual tidak sesuai dengan apa yang
ditawarkan. Perlanggan diberlakukan dengan kurang baik dan sebagainya.
Tentu ini bisa jadi kerugian pagi penjual, apalagi di era media sosial
seperti ini di mana konsumen yang kecewa tidak segan-segan menumpahkan
kekesalannya kepada penjual, bahkan kata-kata kasar pun bisa terlontar
dari konsumen. Akhirnya jelas, citra merek yang susah payah dibangun
jadi tercemar dan rusak.
pelanggan tidak lagi membeli atau menggunakan jasa sebuah perusahaan.
Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut:
Presentasi | Alasan |
---|---|
1% | Meninggal |
3% | Pindah |
5% | Minat berubah |
9% | Karena alasan yang kompetitif |
15% | Karena produk tidak memuaskan |
68% | Karena mereka diperlakukan kasar, kurang diperhatikan atau diacuhkan |
seorang pelanggan yang tidak puas akan menceritakan pengalamannya
kepada 11 orang lainnya, yang masing-masing kemudian akan
menceritakannya kembali kepada 5 orang lainnya. Sehingga total ada 67
orang (yaitu, 1 11 55) yang berpikiran buruk tentang perusahan anda.
Banyak perusahaan hancur atau dirugikan oleh iklan buruk semacam ini.
akan kembali. Menyampaikan keluhan sebenarnya bisa meningkatkan
loyalitas pelanggan. Berapa besar kemungkinan pelangan yang tidak puas
akan kembali jika keluhannya ditanggapi?
- Tidak ada keluhan : 9% (91% tidak akan kembali)
- Keluhan tidak ditanggapi : 19 % (81 % tidak akan kembali)
- Keluhan ditanggapi : 54 % (46 % tidak akan kembali)
- Keluhan ditanggapi segera : 82 % (12 % tidak akan kembali)
L. Morgan memaparkan bahwa para pelanggan yang kecewa mungkin
menginginkan tanggapan yang bervariasi dari anda, yaitu:
- Diperlakukan dengan serius
- Diperlakukan dengan penuh hormat
- Memperoleh tindak lanjut segera
- Mendapatkan kompensasi / restitusi
- Mendapatkan keadilan, siapa yang bersalah ditegur dan atau dihukum
- Menjernihkan masalah, sehingga tidak akan terulang lagi
- Didengarkan
setelah membayar saya menunggu kiriman datang. Eh ditunggu-tunggu kok
barang yang dipesan tidak datang-datang. Jujur saja saat itu saya merasa
agak sebal, karena tidak biasanya order datang lebih dari 2 minggu
setelah pemesanan. Eh tiba-tiba saja pemesanan saya dibatalkan secara
otomatis. Saya agak bingung dan mencoba membuat keluhan lewat email ke
cs, bagaimana pun saya sudah bayar, lantas nasib uang saya bagaimana?
mengisi data untuk refund. Selain itu saya juga dapat voucher permohonan
maaf sebesar 100.000. kalau kita lihat bahasan dari Rebecca L Morgan
ini disebut dengan mendapatkan kompensasi / restitusi
voucher loyalty. Apakah voucher saya juga dikembalikan? Setelah saya cek
email pertama dari Blibli di situ tertulis “dana dan voucher akan
dikembalikan sesuai proporsi.” Berarti ada janji untuk pengembalian
produk
loyalty saya juga ikut dikembalikan. Sebagai bentuk menagih janji dari
mereka.
loyalty saya dikembalikan. Mereka menepati janji dan saya bisa belanja
kembali.
apa yang sudah dilakukan oleh Blibli. Saya sendiri di usaha yang saya
lakoni belum sampai seprti mereka. Respon mereka cepat, bahkan sebelum
saya sempat menuliskan keluhan mereka sudah memberitahukan masalah yang
terjadi, memberikan kompensasi berupa voucher permohonan maaf, dan
mengembalikan voucher loyalty saya. Setidaknya inilah pelajaran yang
saya dapatkan, dan saya sendiri berkomitmen semoga bisa mencontoh mereka
dalam melayani pelanggan di nusfeed.id, siapapun pelanggan kami.
0 Comments