Ahmad Yunus Sukardi adalah penulis dan blogger yang memiliki kepedulian pada lingkungan. Disela hobinya menulis dia juga punya aktivitas berkaitan lingkungan. Kebiasaan hidup dan pandangan terhadap alam diwujudkan dengan bersumbangsih pada lingkungan. Ia mendirikan taman kupu kupu tak jauh dari rumahnya. Taman sederhana di atas pekarangan itu ditanami aneka tumbuhan dan berbagai jenis bunga. Ditambah sedikit fasilitas bermain anak. Untuk menghias taman kecil itu ia memanfaatkan barang bekas.
Yunus memanfaatkannya taman tersebut untuk penangkaran kupu-kupu. Kupu-kupu selain hewan polinator atau membantu penyerbukan tanaman . “Kupu kupu juga memiliki fungsi bioindikator, yang bisa mengindikasikan tingkat pencemaran suatu lingkungan. Jika banyak ditemui kupu kupu warna hitam dan gelap, menandakan lingkungan itu banyak tercemar. Jika banyak kupu kupu yang berwarna putih atau warna terang, artinya lingkungan itu belum terlalu tercemar,” jelasnya, lewat unggahan video di akun Instagram @ahmad_yunus_s,
Selain menjadi tempat berselfie ria,warga memanfaatkannya taman itu untuk edukasi. Taman Kupu Kupu Sukardi ini kerap menerima kunjungan siswa Paud, yang ingin belajar metamorfosis kupu kupu. Yunus biasanya menghadiahi tamu yang berkunjung dengan bibit tanaman.
Selain kupu kupu Yunus juga mengembangbiakan hewan yang bermanfaat untuk lingkungan, diantaranya lebah Klanceng juga berfungsi sebagai polinator penghasil madu.
Yunus juga mempelopori pendirian bank sampah, Gintung Mesra. Untuk mendorong masyarakat mengatasi persoalan sampah. Ia mendidik masyarakat untuk mengolah sampahnya dengan benar. Sekali kali Yunus menggelar pelatihan pengolahan sampah. Seperti praktek membuat ecobrick, untuk mengatasi sampah plastik sekali pakai.
Artikel ini merupakan bagian dari profil 10 Besar Pejuang Iklim Inspirasiku 2022. Sumber tulisan: https://inspirasiku.pejuangiklim.id/vote
0 Comments