Heboh miras belakangan ini membuat saya ingin sedikit cerita tentang beberapa produk yang tidak saya jual, salah satunya adalah ampas bir!
Sebagai penjual baku pakan ternak, Nusfeed.id yang berbasis web memiliki positioning yang lumayan di halaman pencarian Google. Dengan posisi tersebut kami sering menerima penawaran produk lokal dan mancanegara, maupun permintaan produk dari peternak. Apalagi kami juga menjual beberapa bahan baku pakan yang statusnya market leader. Namun ada beberapa produk yang kami memilih untuk tidak menjualnya, bahkan bahan produk yang termasuk umum digunakan seperti dedak padi dan onggok. Lalu satu bahan baku alternatif pakan hasil samping dari industri miras, yaitu itu ampas bir.
Kami pernah dihubungi oleh salah satu pabrik menawarkan ampas bir, saat itu kami memilih untuk menolak penawaran tersebut. Salah satu konsideran kami adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah SAW Melaknat tentang khamr sepuluh golongan: yang memerasnya, Yang minta diperaskannya, yang meminumnya, yang mengantarkannya, yang minta diantarinya, yang menuangkannya, yang menjualnya, yang makan harganya, yang membelinya, dan yang minta dibelikannya”.
[HR. Tirmidzi juz 2, hal. 380, no. 1313]
Jadi ada 10 golongan yang dilaknat karena terlibat urusan Miras. Kami tidak ingin terlibat menjadi bagian dari salah satu rantai industri miras lewat menjual by produknya, yaitu ampas bir. Berbisnis dengan pabrik pembuat bir.
Ampas Bir adalah bahan pakan yang merupakan limbah pengolahan gandum (malt) menjadi bir yang mengandung nutrien yang cukup baik terutama protein dan energi. Dengan profil kandungan gizi seperti itu, memang menjadikan ampas bir salah satu bahan baku pakan alternatif dalam dunia peternakan. Namun karena produk ini berasal dari industri miras, kami bersikap untuk tidak menjualnya.
Adakah yang bertanya kepada kami tentang produk tersebut? Sangat banyak! Malah dari foto profilnya ada yang pencinta Habib, pecinta sholawat, pencinta ngaji paling sunnah, dan sebagainya.
Alasan Tidak Jual Dedak Padi dan Onggok
Kami juga tidak menjual dedak padi dan onggok. Alasannya bukan karena haram. Tetapi karena kami tidak bisa menjamin kualitasnya.
Nusfeed.id hanya berperan sebagai perantara. Perantara antara pabrik si pemilik barang dengan peternak sebagai pembeli barang. Onggok dan dedak Padi ini berasal dari industri yang berskala kecil menengah. Secara manajemen kualitas mereka akan sangat berbeda dibandingkan pabrik besar seperti Bogasari untuk dedak gandum.
Terlebih kasus pengoplosan dedak padi dengan sekam kasar yang digiling halus itu terjadi masif. Kami tidak bisa menjamin produknya bebas oplosan. Nah karena kami tidak bisa menjamin kualitasnya Apakah dioplos atau tidak, hal itu yang membuat kami menolak penawaran dari para penjual dedak padi. Kami tidak ingin mengecewakan konsumen, terlebih permintaan dedak padi besar dan digunakan untuk tender proyek pemerintah.
Kasus onggok (by produk pengolahan ketela pohon menjadi sagu) pun sama seperti dedak padi. Onggok sering dioplos dengan pasir putih. Produk ini kalau diberikan kepada sapi misalnya, akan tetap dimakan oleh sapi. Yang namanya pasir lama-kelamaan tidak bisa diproses oleh usus sapi, akhirnya menumpuk lalu membuat sapi sakit dan mati. Ketika diperiksa post mortem, didapatilah banyak pasir ini.
Kasus seperti ini sering terjadi. Bahkan salah satu konsumen Saya pernah mempolisikan supplier onggok gara-gara dioplos dengan pasir tadi.
Begitulah ceritanya Kenapa kami tidak menjual ampas bir, dedak padi, dan onggok.
1 Comment
Anonymous · 19 July 2021 at 11:25 am
Thanks
Thanks