Sebelumnya saya jarang sekali ganti ponsel. Semenjak menggunakan ponsel android saya sudah dua kali ganti, pertama pakai produknya Cross, lalu yang kedua pakai Asus. 
Dan saya tidak niat ganti ponsel. Namun tetiba saja ponsel Asus saya hang. Tidak bisa loading dan berfungsi. Mau tidak mau harus ganti yang baru. Pening juga rasanya tidak ada layanan Whatsapp selama dua minggu. Aplikasi ini yang sangat saya butuhkan untuk menunjang bisnis, selain ada invoice maker yang memang saya bayar untuk versi premiumnya.
Ponsel android mana yang mau saya beli?
– Pertama ponsel yang mendukung aplikasi invoice maker, karena aplikasi yang saya gunakan adalah yang versi berbayar. Coba bayangkan kalo sudah bayar, eh gak bisa dipakai gara-gara hapenya tidak mendukung. Jadi OS-nya harus Android yang bukan kelas lemah.
– Harga tidak menguras kantong. Asli saya cuma pakai buat WA, Invoice maker, WPS (pengolah dokumen), dan email. Tidak butuh yang wah buat main game apalagi selfie. Juga bukan buat telpon, ponsel buat nelpon pakai yang jadul os-nya Symbian.
– Produk dalam negeri. Why? Saya cuma inget bukunya Yuswohady tentang konsumen kelas menengah C3000. Ia ingatkan bahwa akan terjadi perangkap kelas menengah jika produk teknologi dalam negeri tidak berkembang atau malah tumbang seperti Proton milik negeri jiran.
Dari tiga pertimbangan di atas, pilihan jatuh pada tiga merek, yaitu Zyrex, Axioo, dan Polytron. 
Kembali lagi kedasar pertimbangan khususnya poin satu dan dua, akhirnya kepilih juga Polytron Rocket R3 R 2407 Smartphone – White Gold. Saya beli lewat situs bllibli.com, karena saya punya voucher yang lumayanlah buat motong harga. Harusnya diangka lima ratus lebih, saya cukup bayar empat ratus ribuan.

Deskripsi Ponsel Polytron Rocket R3 R 2407 Smartphone – White Gold

“Polytron Rocket R3 R 2407 Smartphone – White Gold, hadir menggunakan layar berukuran 4.0 Inch beresolusi 800 x 480 pixels. Smartphone ini ditenagai dengan sistem operasi Android Lollipop 5.1 with Fira OS Lite dan prosesor Quadcore 1.3GHz. POLYTRON Rocket R2407 juga dilengkapi dengan memori internal 8 GB, RAM 1 GB dan didukung kamera utama 2 MP dan kamera kedua 2 MP. Selain itu, dilengkapi fitur FM Radio, GPS (AGPS), Wifi 802.11.b/g/n, Bluetooth 2.1, WCDMA 2100MHz, dan untuk mendukung dayanya dibekali baterai berkapasitas 1450 mAh.”
Saya menulis artikel ngacapruk ini setelah menggunakan HP tersebut. Yah secara sistem dan kecepatan tidak beda jauhlah dengan Asus Zenfone 2 yang saya pakai dulu. Karena saya pakai cuma buat dukung komunikasi bisnis dan pengolahan data, kinerjanya menunjanglah buat saya. Apalagi harganya murah.
Kelemahan yang mungkin perlu perhatian khusus dari Polytron adalah kualitas kamera, maklum kameranyakan hanya 2 MP jadi gambarnya agak burem gitu. Kedua bagian kamera belakang panas bro kalo dipegang. 
Btw saya mah bangga bisa pakai produk buatan Indonesia, apalagi kualitasnya juga tidak mengecewakan. Meski saya bilang cuma pakai hp murah, teman-teman yang sudah gemes tidak bisa chatting dua minggu malah bilang “asyeek, yang penting baru,”. 
Akhir catatan disenja kali ini. Bangga jadi Indonesia, bangga pakai produk Indonesia. Dukung produk teknologi Indonesia menjadi lebih baik lagi dengan membelinya dan kasih masukan ke produsennya.
Gintung, 18 September 2017
@penayunus
Categories: Jurnal

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *