Memanfaatkan Pekarangan Untuk Tanaman Obat Keluarga
Ahmad Yunus
Pandemi Covid 19 yang memaksa sebagian besar waktu manusia untuk dirumah saja, mendorong orang untuk mencari hobi baru. Hobi baru yang dapat membunuh Rasa jenuh tapi tetap dapat dilakukan di rumah saja. Salah satu hobi yang booming selama pandemi ini adalah kegiatan berkebun dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Mengingat gaya hidup back to nature yang bergema belakangan ini, dengan preferensi masyarakat lebih memilih bahan-bahan alami daripada produk kimia. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) menyatakan bahwa dibandingkan obat modern, obat tradisional memiliki kelebihan berupa efek samping yang relatif kecil, dan komponen dalam satu bahan memiliki efek yang saling mendukung. Ngetrend lagi lah obat herbal di masyarakat kita dewasa ini. Apalagi sejak pandemi, penjual empon-empon juga ikut naik trending di media Massa dan media sosial. Tidak ada salahnya kalau anda mulai menanam tanaman obat di pekerangan rumah untuk mengisi waktu di rumah selama pandemi ini.
Tanaman obat keluarga atau biasa disingkat TOGA, dapat dijadikan pilihan karena bermanfaat untuk pengobatan. Tumbuhan ini biasanya digunakan sebagai pengobatan untuk pertolongan pertama seperti batuk, diare, dan demam. Sebagian jenis tanaman TOGA yang sudah banyak dibudidayakan ini mudah perawatannya.
Apa itu tanaman Obat keluarga?
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menurut Susi Mindarti dan Bebet Nurbaeti dalam Buku Saku Tanaman Obat Keluarga (TOGA), pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan yang dikelola oleh keluarga. Ditanam dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri.
Manfaat TOGA menurut Susi Mindarti dan Bebet Nurbaeti adalah untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk keperluan mengatasi masalah kesehatan secara tradisional (Obat). Pada dasarnya bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alami, khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi: Upaya preventif (pencegahan), Upaya promotif (meningkatkan / menjaga kesehatan), dan Upaya kuratif (penyembuhan penyakit).
Lihat juga
Tanah sepetak, sayur sebaskom, dan ikan segentong: cara mudah bertanam di lahan sempit
Pekarangan untuk Tanaman Obat Keluarga
Pemanfaatan pekarangan dengan berkebun mempunyai banyak keuntungan dari segi ekonomi. Terutama dalam meningkatan pendapatan keluarga misalnya sebagai warung hidup, lumbung hidup, apotek hidup, sehingga perlu dikembangkan secara intensif. Kenyataan saat ini, harga obat yang beredar di pasaran sangat tinggi dan lebih sering lagi dokter tidak ada, khususnya di daerah pedalaman yang minim akses transportasinya. Oleh karena itu penyediaan tanaman yang berfungsi sebagai obat herbal di pekarangan sangat membantu keluarga mengatasi masalah kesehatan.
Khususnya di Indonesia, TOGA atau dikenal juga dengan apotik hidup merupakan tanaman yang ditanam pada area di sekeliling rumah, halaman rumah, ditempatkan dalam pot atau ditanam pada kebun yang luasnya berukuran kecil. Pupuk untuk merangsang pertumbuhan TOGA dapat menggunakan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi pupuk kompos.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya TOGA di lahan perkarangan adalah lahan pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas dan mempunyai sifat berbeda dengan kebun atau ladang. Suaibatul Aslamiah dkk, dalam jurnal PengabdianMu, menekankan jenis tanaman obat sebaiknya dipilih yang penting dan bermanfaat, juga harus memperhatikan faktor keindahan serta memperhatikan kondisi halaman, kontur tanah, mudah dibudidayakan, tidak menyita tempat, dan bentuk serta adanya pohon atau bangunan lain.
Faktor paling penting dalam mengatur lahan untuk tanaman obat, menurut Suaibatul Aslamiah dkk, adalah memperhatikan keindahan, tidak merusak atau mengganggu pemandangan, juga harus diperhatikan keberadaan elemen taman lain (pohon peneduh atau tanaman hias lain, kandang ternak, tiang bendera, lampu penerang jalan, jalan setapak, kolam ikan dan lain-lain).
Aseptianova dalam Jurnal Batoboh mengatakan bahwa bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat di antaranya adalah bagian buah, batang, daun dan akar atau umbi. Daftar tanaman berikut dapat anda jadikan pilihan untuk ditanam sebagai TOGA di pekarangan rumah anda.
Nama |
Khasiat dan |
Jahe Merah (Zingiber officinale) |
1. Sakit kepala karena dingin: 2. Perut mulas: 3 rimpang 3. Air liur terlalu banyak: 4. Urat syaraf lemah: Air 5. Luka-luka berbau busuk: 6. Terkilir: Diurut parutan |
Kencur (Kaempferia galanga) |
1. Batuk: Mengunyah rimpang kencur dengan 2. Radang lambung: Kencur, kapulogo, bawang 3. Muntah-muntah: Air perasan kencur ditambah 4. Rimpangnya untuk menyembuhkan batuk dan |
Kunyit (Curcuma longa Linn) |
1. Radang usus buntu dan 2. Radang amandel: Air 3. Asma: Air perasan kunyit, 4. Sembelit: Air perasan |
Lengkuas (Alpinia galangal) |
1. Anti rematik, pegal linu (rimpang) 2. Masuk angina (rimpang) 3. Menguatkan / radang lambung (rimpang) 4. Radang anak telinga (air perasan) 5. Batuk rejan (rimpang) |
Serai (Cymbopogon citratus) |
1. Nyeri lambung 2. Bahan baku minyak atsiri 3. Gatal-gatal (minyak) 4. Pegal-pegal (batang, 5. Penyegar masakan (batang, |
Salam (Syzygium polyanthum) |
1. Mengobati diare 2. K e n c i n g manis 3. Sakit maag 4. Mabuk akibat alkohol 5. Kudis dan gatal 6. Penurun darah tinggi |
K a t u k (Sauropus androgynous) |
1. Merangsang ASI (daun) 2. Peluruh kencing (daun) 3. Membersihkan darah (daun) 4. Patek/kutil (daun) |
Sambiloto (Andrographis paniculata) |
1. Kencing manis (seluruh bagian tanaman) 2. Anti malaria (seluruh bagian tanaman). 3. Anti syphilis (seluruh bagian tanaman). 4. Penguat lambung (seluruh bagTanaman). 5. Membersihkan darah, semua radang 6. Tifus. |
Sirih Merah (Piper ornatum) |
1. Sebagai antiseptic, 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. kulit. |
Temulawak (Curcuma |
1. Mengatasi masalah sistem pencernaan. Temulawak 2. Mengatasi osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit sendi 3. Mencegah serta membantu pengobatan kanker 4. Obat antiradang. Temulawak mengandung 5. Antibakteri dan antijamur. Kandungan 6. Obat jerawat. Dalam dunia kecantikan, 7. Menjaga kesehatan liver. Temulawak merupakan 8. Obat diuretic. Diuretik merupakan zat 9. Antispasmodik. antispasmodik merupakan |
Lidah Buaya (Aloe vera) |
1. Mengobati Luka Bakar. Lidah 2. Meredakan GERD. Gastroesophageal 3. Menurunkan Kadar Gula 4. Mengurangi Plak Gigi. Berkumur 3 dari 6 halaman 5. Menangani Sariawan. Studi 6. Memperlambat Penuaan 7. Mengatasi Jerawat. Lidah 8. Berpotensi Melawan Kanker 9. Mengatasi Kerontokan 10. Melancarkan Pencernaan. Kandungan |
Tanaman obat tidak hanya sengaja ditanam masyarakat namun juga sering kali hanya tumbuh liar di sekitar rumah atau jalan-jalan. Tanaman obat banyak terdapat disekitar rumah dan sering kali tidak disadari oleh kita. Sering-sering lah perhatikan tanaman di sekitar anda dan cari tahu lewat gawai anda tentang tanaman tersebut, siapa tahu tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai obat.
Sebagai informasi tambahan, dari sekitar 30 ribu spesies tumbuhan yang ada di kepulauan Indonesia, diperkirakan 9.600 spesies adalah tumbuhan obat, namun baru sekitar 300 spesies yang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Luar biasa bukan potensinya?
Referensi
Aseptianova. PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA UNTUK PENGOBATAN KELUARGA DI KELURAHAN KEBUN BUNGA KECAMATAN SUKARAMI-KOTA PALEMBANG. Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 1, Maret 2019, pp. 1-25.
Aslamiah, Suaibatul, et al. “Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).” PengabdianMu, vol. 2, no. 2, 2017, pp. 111-117.
Mindarti, Susi dan Bebet Nurbaeti. 2015. Buku Saku Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Tt. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAWA BARAT
0 Comments