Sebuah penelitian yang dikeluarkan LPPM menyebutkan bahwa sumber ide untuk memulai bisnis baru sebagai berikut:
1. Berdasarkan pekerjaan dan pengalaman terdahulu sebanyak 43%. kita ambil satu contoh Jan Koum. Jan Koum yang dikenal sebagai pendiri WhatsApp. Pernah bekerja sebagai progrmamer di yahoo. Ia menciptakan program Instant Massaging berdasarkan keahliannya sebagai programmer. Dan saat ini WhatsApp adalah aplikasi yang populer dan banyak digunakan oleh manusia di kolong langit.
2. Hobi dan kesukaan sebanyak 18 %. Banyak kisah sukses pebisnis bermula dari hobi. Salah satunya Adi Setiadi yang sukses membangun usaha agen perjalanan untuk kegiatan wisata, rental, outing, dan petualangan mendaki gunung. Di bawah bendera usaha Wisata Gunung, ia sukses menekuni usaha ini dengan omzet mencapai Rp 200 juta per bulan. Bila sedang musim liburan, omzetnya bisa mencapai Rp 350 juta dalam sebulan.
3. Karena memanfaatkan peluang sebanyak 10%. Bob Sadino pendiri Kem Chiks, tertarik dengan usaha peternakan, ia melihat peluang ayam dan telur negeri yang saat itu belum ada di Indonesia. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Usaha yang dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
4. Berdasarkan pendapat orang lain sebanyak 8%.
5. Pendidikan dan kursus sebanyak 6%. Sergey Brin dan Lary page membuat Google saat kuliah pasca sarjana di Stanford University. Latar pendidikan ilmu komputer keduanya merupakan salah satu kunci sukses Google, selain memang Google dipenuhi dengan ilmuan komputer muda yang cerdasdan kreatif.
6. Bisnis keluarga sebanyak 12 %. salah satu contoh pengusaha dari golongan ini adalah Irwan Hidayat. Irwan Hidayat terjun ke bisnis Jamu yang dirintis oleh keluarganya. Ia membesarkan dan membuat Sido Muncul menjadi perusahaan jamu modern yang terkenal dan maju.
7. Lain-lain sebanyak 3 %
Sebagian besar pengusaha memulai bisnis berdasarkan pekerjaan atau pengalaman terdahulu. Namun, jika seseorang belum memiliki pengalaman baik dalam bekerja maupun dalam berwirausaha, dia dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Peter Drucker mengatakan bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang memaksimalkan peluang-peluang.
Lebih jauh lagi jika sumber-sumber ide di atas tidak satu pun yang dimiliki, seorang pengusaha dapat melakukan sesuatu yang baru dengan keberanian mengambil resiko gagal ataupun sukses. Makna yang tidak didapat dari esensi seseorang adalah keberanian mengambil resiko dan bertindak kreatif menciptakan “different value” serta selanjutnya mengembangkan bisnis manajemen skillnya dengan membangun sistem bisnis. Berkreasi untuk mendapatkan peluang-peluang bisnis harus dilatih oleh siapa pun yang menetapkan pilihan menjadi business owner ataupun entrepreneur sejati.
0 Comments