Bisnis Kuliner atau istilah bekennya food and bevarages (F&B), memang bisnis yang keras. Tidak bisa anda hanya bermodal bisa masak enak, apalagi cuma modal saya artis terkenal, saya selebgram dengan pengikut bejibun, saya tiktoker hebat. Noh anak presiden aja bangkrut,  terbaru markobar juga tutup.

Bisnis kuliner ini adalah bisnis yang orang gampang masuknya. Apalagi banyak yang datang dengan ide-ide segar. Sebagian lagi datang dengan modal tebal.  Jadi persaingan di bisnis ini sangat ketat. Kalo anda ditawari bisnis minuman atau makan yang digembar-gemborkan tanpa ada saingan,  jangan percaya! Mereka itu siluman kawan, mereka cuma ingin menjual franchise dan gerobak aja. Kalo usahanya kemudian sepi, mereka masa bodoh dan fokus jualan dengan merek baru meski modus sama. 

Di bisnis kuliner anda membutuhkan tempat dan kebanyakan harus sewa. Biaya sewa tempat juga kadang tidak ngotak. Belum lagi set dapur, set meja makan dan printilan lainnya. Butuh modal yang nguras tabungan sebagai modal awal. 

Di Bisnis kuliner, untuk mendapatkan pelanggan pertama juga tidak mudah. Apalagi ketemu para pelanggan yang cuma suka nyicipin buat sekedar tahu doang. Ramai pas promo beli 2 gratis 1. Setelah promo hilang, mereka pun ikut hilang. Sangat susah mendapatkan konsumen loyal. 

Salah satu kunci sukses bisnis kuliner adalah rasa. Konsistensi rasa yang tidak gampang pertahaninnya. Apalagi kalau buka cabang banyak. Butuh SOP dan sistem quality insurance yang benar-benar diterapkan oleh semua level.  

Di bisnis kuliner juga memiliki tantangan tersendiri untuk mendapatkan mitra bisnis yang bagus. Mesti cari penyedia barang yang benar-benar amanah, bukan pemasok berengsek yang harga tinggi tapi kualitas bahan baku yang dikirim malah busuk. Fraud dari karyawan juga harus diantisipasi. Betapa banyak rumah makan yang rugi karena uang penjualan ditilep masuk kantung pribadi. Atau malah stok toko dijual ke pihak lain dengan dalih pemusnahan sisa stok, padahal stok material masih bagus-bagus dan layak pakai. 

Bisnis kuliner tidak mudah kawan. Bisnis berbasis makanan dan minuman bukan untuk orang lemah. Butuh mental baja untuk menjalankannya. Juga bukan buat orang nafsuan yang menghambur-hamburkan modal. Perlu ketelitian ketika akan terjun ke bisnis ini, apalagi buat kalian yang menggunakan tabungan yang dikumpulkan tahunan buat buka usaha. Karena kalau gagal, butuh waktu dan biaya untuk memulai kembali.

Categories: Kewirausahaan