Jika anda seorang wirausahawan, tentu anda akan berhadapan dengan banyak orang, bahkan bukan tidak mungkin anda diharuskan bicara di depan banyak orang tentang usaha anda. Public Speaking adalah keterampilan yang sangat penting dikuasai oleh setiap orang. Apapun posisi dan kedudukan Anda dalam sebuah organisasi, Anda perlu menyampaikan ide, gagasan dan pembicaraan di depan umum.
Berkomunikasi dalam forum bisnis, menyampaikan pidato, memimpin rapat, menjadi moderator, memandu acara bisnis, memimpin presentasi atau diskusi bisnis merupakan beberapa contoh kegiatan public speaking, terutama dalam bisnis.
Charles Bonar Sirait dalam buku Public Speaking and Busisness mengatakan bahwa Public speaking untuk bisnis diperlukan agar memberikan kekuatan pada brand dan personal brand sebuah organisasi bisnis. Public speaking mampu mempercepat brand awarness sebuah merek bisnis jika terus menerus didukung oleh brand spokes person yang mahir dari dalam ataupun dari luar organisasi bisnis.
Steve Jobs sanga pendiri Apple adalah contoh paling nyata bagaimana Public speaking mampu mempercepat brand awarness sebuah merek bisnis. Salah satu yang menjadi ciri khas dan sekaligus senjata andalan Steve Jobs dalam membesut produk-produk Apple ke pasar adalah presentasinya. Melalui presentasinya, Steve merubah suatu materi yang membosankan tentang fitur-fitur teknologi, menjadi suatu pertunjukan yang sangat dramatis. Presentasinya merupakan yang paling ditunggu-tunggu, terutama oleh para penggemarnya. Melalui presentasinya pula, dia berhasil mengubah para prospek menjadi pelanggan dan para pelanggan menjadi pemuja, bahkan para pelanggan setia menjadi semakin fanatik pada produk-produk Apple. Kelihaiannya dalam presentasi inilah yang memberikan suatu pencerahan mengenai pentingnya komunikasi bisnis yang baik, dimana salah satu medianya adalah: Presentasi.
 
Public Speaking bisnis adalah public speaking persuasif
Apa saja yang ingin anda sampaikan di dalam forum tertentu, mulai dari ingin menjual produk, ingin mengkampanyekan sesuatu, ingin mendukung suatu gagasan dan gagasan yang cemerlang, atau ingin melakukan test the water (melakukan analisis publik apakah mendukung atau menolak gagasan anda), semuanya memerlukan upaya persuasi.
Public Speaking dalam bisnis lebih banyak adalah komunikasi yang bersifat persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Kenneth K. Sereno seperti yang dikutip oleh Sirait, mengungkapkan bahwa sedikitnya ada empat faktor utama dalam persuasif public speaking, yaitu;
1. Attitudes (sikap)
Yaitu merujuk pada perasaan positif atau negatif yang anda miliki terhadap orang lain, terhadap gagasan dan idenya, atau terhadap benda mati sekalipun.
2. Values (Nilai-nilai)
Nilai mengacu pada pedoman penting bagi hidup anda. Nilai dapat dianggap baik atau buruk oleh masyarakat. Contoh: orang menganggap bahwa menolong itu bernilai baik sedangkan mencuri itu bernilai buruk.
3. Ego involvement (melibatkan ego)
Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, yang diatur oleh kemampuan seseorang untuk mampu menoleransi rasa frustasi atau kekesalan.
Dalam konteks bisnis, ego juga melibatkan subjek dalam mengingat sejumlah besar kata positif pada tingkat semantik, yang menunjukkan daya positif dalam pengolahan informasi.
4. Credibility (kredibilitas)
Kredibilitas mengacu pada bagaimana anda dipercaya oleh publik. Ia adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan yang dimiliki manusia untuk menimbulkan kepercayaan dari manusia lainnya.
Kembali lagi bahwa sebagai seorang wirausahawan tidak akan lepas dari tuntutan untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Mau tidak mau kemapuan public speaking harus ditingkatkan. Karena untuk sukses berbicara di forum bisnis, mau tidak mau kita harus terus berlatih.
Seorang Steve Jobs pun untuk dapat menjadi pembicara ulung memerlukan latihan. Dalam buku karya Carmine Gallo: Rahasia Presentasi Steve Jobs disebutkan bahwa Steve Jobs berbicara pada audiens, bukan pada slide presentasinya. Dia melakukan kontak mata yang kuat dengan para audiens karena dia telah berlatih secara efektif untuk melakukannya. Latihan berjam-jam dan latihan tidak hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Steve Jobs melatih presentasinya puluhan kali. Dengan latihan yang sungguh-sungguh tersebut membuat Steve Jobs tidak lagi mengalami kesulitan untuk malakukan presentasi tanpa harus melihat slide.

Categories: Komunikasi

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *