Belakangan ini saya sedang fokus untuk mengembangkan proyek mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Karena hal ini adalah hal baik yang harus disebarluaskan. Masalahnya ecobrick ini barang baru dan masih asing di sebagian masyarakat di lingkungan saya.

Saya ingin mengajak orang lebih banyak untuk terlibat aktif mengolah sampah plastik dan sampah anorganik yang sulit diurai atau didaur ulang untuk diubah menjadi ekobrik. Satu hal yang sulit itu adalah mendeliver gagasan kita kepada masyarakat luas.

Berbekal pengalaman bank sampah yang hanya sekali rapat langsung Go on. Bagaimana ibu-ibu dengan bekal karung dan buku tabungan, mau memilah sampah dan menabung sampah. Maka saya ingin melibatkan kembali ibu-ibu dalam mendeliver gagasan ecobrick ini. Alhamdulillah ada komunitas ibu-ibu yang mau diajak kerjasama untuk membuat pelatihan ecobrick pertama kali di taman kupu-kupu Sukardi.

Lumayan seru, karena sampah plastik yang mereka bawa ketika dijadikan ecobrick ternyata kurang. Padahal itu sampah plastik kalau dibiarkan menumpuk atau menimbun di tanah terlihat besar. Pelatihan ini juga memberikan wawasan baru pada ibu-ibu tersebut bahwa sampah plastik ternyata bisa diubah menjadi ecobrick. Ecobrick sendiri bisa diubah menjadi furniture seperti kursi atau atau meja, selain tentunya bisa dijadikan sebagai bata untuk bahan bangunan.

kegiatan pelatihan ecobrick ini telah dimuat di situs Beranda Inspirasi. jika ingin membaca liputannya dapat baca di https://berandainspirasi.id/ketika-emak-emak-sukadiri-bergerak-ubah-sampah-plastik-jadi-ecobrick/


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *