Tanggal 2 Desember 2018, berada di manakah Anda saat itu?
Tanggal 2 Desember 2018 bagi saya adalah yang bersejarah. Mengulangi kembali moment 2 tahun sebelumnya yaitu pada tanggal 2 Desember tahun 2016. Aksi masa yang berkumpul di Monas untuk aksi Bela Islam 212. Dan pada 2 Desember 2018 adalah reuni dari aksi 212.
Pagi buta sebelum matahari keluar dari ufuk timur saya sudah bergegas, bersiap untuk berangkat menuju Monas. Tidak sendiri tapi bersama rombongan dari Kecamatan Sukadiri.
Dua hari sebelumnya saya ditunjuk oleh teman-teman sebagai koordinator pendaftaran peserta. Sebelumnya yang daftar via WhatsApp sebanyak 60 orang.
Sebagai koordinator pendaftaran, saya datang lebih pagi ke titik kumpul yaitu Paud yasmin Gintung. Ternyata mobil bis sudah stand by. Peserta yang mau berangkat juga sudah berkumpul. Jumlahnya lebih dari jumlah yang daftar. Tercatat sebanyak 75 orang yang berangkat. Mereka terdiri dari berbagai macam usia mulai dari anak-anak hingga kakek kakek. Dari yang tidak lulus SD sampai yang lulus pascasarjana. Ajaibnya pada tempat waktu.
Pukul 05.20 Waktu Indonesia Barat, bus pun melaju dari gentong Tangerang menuju Monas. Butuh Waktu 1 jam perjalanan untuk sampai ke parkiran di daerah Harmoni.
Sepanjang jalan banyak bis dan orang-orang yang berbaju putih-putih. Sama seperti kami, mereka pun hadir untuk reuni aksi 212.
Aksi tahun ini, jumlah yang hadir lebih banyak dibandingkan 2 tahun yang lalu. Sangat padat namun tertib dan bersih.
Mereka hadir tanpa dibayar. Pada hari itu yang berlomba-lomba untuk memberikan sedekah. Bentuknya bermacam-macam mulai dari air, makanan, sampai tukang pijat juga ada.
Rasa kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah tampak begitu jelas. Meski kami berbeda suku, bangsa, dan tempat tinggal. Tidak saling mengenal, namun penuh rasa persaudaraan.
Tulisan ini untuk mendokumentasikan perjalanan saya beserta rombongan pada aksi reuni 212. Adapun videonya dapat anda lihat pada bagian bawah ini. Makasih..
Foto di atas diambil sabtu lalu di tepian pantai Cipenyu kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Banten. Saat itu ada acara keluarga besar isteri saya. Kami datang sekaligus memperkenalkan diri pada keluarga besar. Selama pertemuan ini, megathrust Read more…
Di sekitar saya banyak limbah sabut kelapa yang terbuang percuma. Saya melihat itu sebagai peluang. Untuk mengolah limbah tersebut butuh mesin sabut kelapa. Setelah searching di internet, akhirnya nemu pembuatnya di Jawa Tengah. Pada tanggal Read more…
Minggu lalu saya menjual minyak jelantah hasil pengumpulan dari nasabah bank sampah unit Gintung Mesra. Minyak jelantah ini dikumpulkan mulai dari hasil dapur rumah tangga, pedagang gorengan, dan catering. Minyak jelantah yang terkumpul akan kami Read more…