Salah satu hal penting dalam pengelolaan keuangan yang sehat adalah kepemilikan dana darurat keluarga. Ironisnya, banyak orang yang tidak terlalu menganggap penting kebutuhan dana darurat, sehingga saat terjadi situasi darurat yang membutuhkan sokongan finansial, kesehatan keuangan mereka langsung goyah. 
Kebutuhan dana darurat sebaiknya bisa Anda persiapkan jauh-jauh hari. Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang perlu dimiliki untuk mengantisipasi berbagai kejadian darurat yang membutuhkan uang.
Nah, ada tiga alasan yang dihimpun halomoney.co.id mengapa dana darurat penting Anda siapkan mulai sekarang. Berikut ini ulasannya. 

1. Antisipasi cicilan
Hampir semua orang kini memiliki tanggungan utang, baik utang jangka pendek atau jangka panjang. Utang kepada lembaga keuangan seperti bank atau utang pada kerabat. Nah, dana darurat akan sangat dibutuhkan sebagai jaring pengaman utama ketika mendadak Anda kehilangan pekerjaan sedangkan beban cicilan utang harus terus dibayarkan.

2. Pengamanan dana sekolah anak
Anggaplah Anda saat ini sudah mempersiapkan kebutuhan dana pendidikan anak ke jenjang yang lengkap dari jauh-jauh hari. Anda mencicil kebutuhan dan pendidikan anak-anak Anda dengan berinvestasi rutin di instrumen keuangan.
Nah, jangan sampai ketika dana pendidikan anak sudah hampir tercapai, lantas gara-gara terkena PHK, nasib sekolah anak menjadi terbengkalai. Dalam kondisi seperti itu, Anda bisa tertolong oleh dana darurat yang sudah disiapkan, sehingga nasib sekolah anak tidak terancam.

3. Kebutuhan dana berobat yang tidak bisa ditunda
Musibah tidak bisa kita prediksi. Begitu juga sakit atau kecelakaan yang bisa saja menimpa seseorang kapan saja tanpa diduga. Nah, bila Anda sejauh ini belum memiliki asuransi jiwa atau kesehatan, atau sudah memiliki asuransi namun sistemnya reimbursement (tidak cashless), dana darurat sangat penting untuk  mengantisipasi kedaruratan akibat sakit atau kecelakaan.
Anda bisa terlebih dulu memakai dana darurat untuk memenuhi kebutuhan tersebut ketimbang langsung berpaling mencari utang. Lebih-lebih, utang dalam waktu singkat biasanya biayanya mahal.

Bagaimana Caranya menyiapkan dana darurat?

Prita Hapsari Ghozie dalam bukunya Make It Happern! Menjadikan dana darurat sebagai salah satu indikasi sehat tidaknya keuangan sebuah keluarga.  Menurut Prita setiap orang wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi, kalua tiap bulan perlu 5 juta rupah untuk hidup, maka jumlah dana minimal adalah 15 juta rupiah. Meski demikian, Prita sangat menyarankan kita semua untuk menargetkan 12 kali pengeluaran rutin bulanan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih kurang menentu. 
Oke saran berikut mungkin bisa anda jadikan ceklist untuk menyiapkan dana darurat anda.
  • Sisihkan 5–15% dari penghasilan Anda untuk membuat sarang telur dari gaji 12 bulan untuk menopang Anda jika terjadi kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau sakit.
  • Dalam hal rejeki tak terduga keuangan (bonus, hadiah, dan sebagainya) sisihkanlah sebesar 50% dari nilai uang tersebut setelah dipotong pajak ke dalam dana darurat Anda.
  • Jika mungkin, dapatkan asuransi cacat (jangka pendek dan jangka panjang) untuk memberikan penghasilan, jika keadaan terburuk seperti anda menjadi cacat sehingga tidak mampu dan tidak dapat bekerja.
  • Beli asuransi jiwa berjangka untuk memberikan stabilitas keuangan bagi keluarga Anda jika Anda (atau pasangan) meninggal dunia. Pastikan polis menyediakan cukup untuk mengganti penghasilan Anda atau memberikan tempat tinggal gratis dan jelas untuk keluarga Anda.
  • Tentukan Surat Kuasa untuk keputusan keuangan Anda dan Kuasa Perawatan Kesehatan untuk keputusan perawatan kesehatan jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang melemahkan.

Categories: KeuanganVideo

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *