Anak-anak sekarang darurat bermain outdoor. Hal ini karena terbatasnya lahan terbuka, sehingga riskan jika bermain di luar rumah yang tersisa jalanan. Akhirnya mereka lebih asyik dengan gadgetnya masing-masing. 
Berbeda dengan ketika saya kecil, ada lapangan dan kami lebih sering bermain secara outdoor, memainkan beberapa permainan tradisional seperti gobak sodor, engklek dan lain-lain. Bergerak dari situ, saya menginstal beberapa jenis permainan tradisional di Taman Kupu-kupu Sukardi.
Adapun beberapa permainan tradisional tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama jungkat-jungkit. Permainan keseimbangan badan dengan jungkat-jungkit.
Kedua engklek. Engklek atau disebut juga dengan jingkring geprok di kampung kami ,merupakan permainan tradisional untuk melatih gerak motorik kasar.
Ketiga egrang batok. Egrang batok ini memanfaatkan batok kelapa dua buah yang dipasangkan tali. Cara bermainnya adalah dengan meletakkan kaki pada batok lalu tali dijepit dengan jempol dan untuk menggerakkan nya kaki dan tangan yang memegang kaki diarahkan sesuai dengan langkah kaki.
Keempat lempar gelang. Permainan tradisional yang sering ditemukan di pasar malam. Pada permainan ini pemain dilatih untuk fokus pada sasaran.
Baru ada 4 permainan tradisional yang kami Tampilkan kembali di Taman Kupu-kupu Sukardi. Tentu itu diluar halang rintang dan tempat duduk hewan dari ban bekas. Kedepannya Kami ingin menambahkan beberapa permainan tradisional seperti bakiak dan lain-lain
.
Demikianlah cerita hari ke-8 #30harimenulismarathon Jika anda ingin bernostalgia bermain tradisional datanglah ke taman kupu-kupu Sukardi dan ajaklah keluarga anda.
Categories: Jurnal

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *